RSS

Laman

semua ilmu yang ada di sini boleh disalin-tempel (copy paste), asal ditulis sumbernya, ya kawan... terima kasih... :)

Mas Kelik


“Kisah ini disurvey pada saat saya beserta teman-teman mendapatkan tugas mata kuliah Kewirausahaan tentang profil pengusaha sukses. Akan tetapi, beberapa hari lalu, untuk kedua kalinya kami berusaha mengonfirmasi, ternyata Mas Kelik tidak lagi menghendaki dirinya terpublikasi.”

Dialah Mas Kelik, seorang pengusaha muda inspiratif yang setiap jengkal perjalanan hidupnya senantiasa memberikan makna bagi banyak orang. Ayahnya seorang pemilik bengkel dan ibunya bekerja sebagai pedagang. Sedari kecil, Mas Kelik dan keluarganya hidup dalam kesederhanaan. Himpitan ekonomi terpaksa menghentikan hasratnya untuk menuntut ilmu. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain mencari pekerjaan. Akan tetapi, hal itu tidaklah mudah, mengingat ijazah SD saja tidak mampu ia peroleh. Kendati demikian, keteguhan hati untuk tetap bertahap hidup menjadikannya tidak mudah putus asa. Berbagai profesi ia jalani dengan tulus ikhlas. Berikut kisahnya.
Profesi pertama yang ditekuni Mas Kelik adalah menjadi seorang loper koran yang mengharuskannya mengayuh sepeda ke tempat pelanggan. Selain itu, ia sempat merasakan menjadi penjual Tela-Tela, tentunya bukan sebagai pemilik waralaba tersebut. Entah karena apa, ia memutuskan untuk beralih profesi sebagai kernet truk dan kemudian sebagai tukang pasang papan reklame di daerah Purwokerto. Saat itu, ia sempat mengalami kecelakaan kerja. Mas Kelik jatuh dan kakinya patah. Hal ini tidak lantas menyurutkan langkah untuk tetap bekerja. Mas Kelik kembali ke profesi sebelumnya sebagai kernet truk. Akan tetapi, malang nasibnya. Ia mendapat musibah. Truk yang dinaikinya dijarah. Mas Kelik dan sopir truk diikat dan dibuang di sebuah hutan hingga ditemukan warga sekitar yang hendak mencari rumput. Semua kejadian itu membawa Mas Kelik pada titik antiklimaks dalam hidupnya. Ia merasa lelah manakala terus menerus bekerja pada orang lain. Ia ingin mendirikan usahanya sendiri.
Mas Kelik mulai membuka usaha dengan modal hasil kerja selama ini dan bantuan orang tua. Awalnya, ia hanya memiliki warung hik kecil-kecilan. Seperti halnya hik yang lain, warung Mas Kelik tidak jauh berbeda. Namun, selama kurang lebih dua tahun berjalan, warung hik yang dinamai dengan namanya sendiri “Wedangan Orange Mas Kelik”, mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain lengkap hingga bisa dikategorikan sebagai warung makan, hik Mas Kelik juga mampu meraih pasar mahasiswa. Maklum, lokasinya berada di lingkungan kost belakang Kampus UNS. Tidak hanya itu, dengan penghasilannya saat ini, Mas Kelik berhasil membuka warung bebek di Boyolali dan sebuah bengkel di daerah Ngoresan, Jebres, tidak jauh dari warungnya.
Begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup Mas Kelik. Di usianya yang masih 21 tahun dengan berbagai keterbatasan, ia mampu menemukan jati dirinya sebagai seorang entreprenuer. Semua itu tentunya tidak serta merta bisa terwujud, tetapi membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Satu hal yang paling penting, yakni kekuatan doa. Itulah yang mungkin tidak ada dalam diri orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Taruh kode widget disini
Taruh kode widget disini